Minggu, 26 April 2020

CARA BUDIDAYA TANAMAN BENGKUANG

Bengkoang ataupun bengkuang ini ialah tumbuhan yang berjenis menjalar CARA BUDIDAYA TANAMAN BENGKUANG


Bengkoang ataupun bengkuang ini ialah tumbuhan yang berjenis menjalar. tumbuhan ini dapat mempunyai panjang yang mencapai panjang hingga 5 atau 6 meter dengan kebiasaannya menjalar serta membelit. Bengkuang ini diambil umbinya serta dapat dimanfaatkan untuk bahan makanan, atau dibuat tepung, bahan baku obat dan bisa juga sebagai pangan olahan lainnya. 

Ada 2 varietas dari bengkoang yang dapat dibudidayakan di Indonesia yakni varietas genjah serta badur. Varietas genjah memiliki umur panen yang lebih cepat yakni sekitar 4-5 bulan sedangkan untuk badur panennya berumur sekitar 7-11 bulan. 

Budidaya bengkuang sendiri cocok jika dilakukan didataran rendah sampai ketinggian 1500 mdpl. Namun ketinggian yang paling ideal ialah 200-800 mpdl dengan memiliki curah hujan sekitar 700-1000 mm per tahunnya. Suhu ideal tumbuh diantara 25 sampai 28 derajat celsius. Tumbuhan bengkuang snediri tumbuh baik di tanah lempung berpasir dengan memiliki kandungan hara yang tinggi serta keasaman dikisaran 4,5-8 pH. berikut ini :



Cara Budidaya Bengkuang
1. Persiapan Benih Bengkuang

Bengkoang ataupun bengkuang ini ialah tumbuhan yang berjenis menjalar CARA BUDIDAYA TANAMAN BENGKUANG

Benih dari bengkuang ini bisa didapatkan melalui 2 cara, yakni pertama dengan menyeleksi dari tanaman yang telah ada. Caranya dengan memilih beberapa tanaman yang terlihat sehat, lalu dibiarkan tanaman itu tumbuh berbunga hingga mengeluarkan polong. Sedangkan dari tanaman lainnya tetap dipangkasi bungannya, karena tanaman bengkuang yang bunganya tidak segera dipangkas, tidak akan memberikan hasil umbi. Polong yang telah tumbuh sampai tua, polong tersebut siap dipanen sebagai benih. Jika benih akan disimpan, sebaiknya jangan dulu dibuka kulit polongnya. Jikapun telah dibuka, harus disimpan ketempat yang kering serta tertutup dengan rapat. Dengan penyimpanan yang baiklah benih dapat bertahan sampai 1 tahun. Untuk cara kedua yakni dengan menyeleksi dari benih hasil panen. Dengan memilih beberapa umbi yang dengan kualitas yang bagus, dapat dilihat dari ukuran serta bentuknya. Lalu umbi disimpan ditempat yang mempunyai kelembaban yang cukup. Biarkanlah tunas tumbuh di umbi tersebut. Sesaat setelah tunas mulai tumbuh, lakukan seleksi pada tunas tersebut. Tunas yang paling bagus ialah tunas yang paling dekat dengan pusat dari umbi. Lalu tanaman bengkuang itu dibiarkan bunganya tumbuh sampai menghasilkan polong. Setelah polong ada, kemudian dapat dipanen dan dijadikan benih. Cara yang kedua ini dapat menghasilkan benih yang lebih bagus dan lebih baik dari cara pertama.

baca juga artikel tentang tanaman buah lainnya :



2. Pengolahan Tanah dan Penanaman
Untuk cara pengolahan tanah, tanah pertama - tama harus dibajak ataupun dicangkul dengan bertujuan agar tanah menjadi gembur. Lalu buat bedengan supaya drainase tanah berjalan dengan baik. Lebar bedengan seluas 1 meter dengan tinggi mencapai 20-25 cm, panjang bedengan harus disesuaikan dengan kontur dari tanah beserta jarak antar bedengan mencapai 40-50 cm. Setelah pengolahan tanah, lakukan penebaran ataupun campurkan dengan pupuk kandang ataupun kompos. Banyaknya pupuk dasar kira - kira 20 ton yang digunakan dalam per hektarnya. Lalu aduk sampai merata. Kemudian buat sebuah lubang tanam dengan cara ditugal dengan kedalaman 5-7cm dan dalam 1 bedeng dibuat 2 baris lubang yang memiliki jarak dalam barisnya 25 cm serta jarak antar barisnya 30 cm. kemudian masukkan benih bengkuang disetiap tugalan sebanyak 1 biji dan timbun dengan menggunakan tanah dan siram sedikit agar kelembapan tanah terjaga. Kebutuhan benih dari bengkuang kira - kira mencapai 25-30 Kg per hektarnya. Catatan, untuk sebelum melakukan penanaman, sebaiknya benih bengkuang direndam terlebih dahulu sampai 6-12 jam, dan tiriskan serta biarkan selama 1 hari lamanya. Dari sana akan terlihat calon - calon tunas yang akan tumbuh pada biji bengkuang. Setelah itu bibit dapat ditanam.

3. Perawatan Budidaya Bengkuang
Bengkuang ini termasuk kedalam tumbuhan yang tahan terhadap kekeringan atau kemarau. Tapi jika yang terjadi kekeringan ekstrim, harus dilakukan penyiraman yang secukupnya. Dan untuk catatan, jangan dilakukan penyiraman setengah basah karena akan menjadikan tumbuhan mati serta layu. Ketika benih telah berumur 2 minggu, biasanya telah terlihat batang dan mulai menjalar. Disaat kondisi ini dapat dilakukannya penyiangan tergantung dari kondisi lahan. Disaat ini jugalah penyulaman dilakukan bagi tanaman bengkuang yang tidak tumbuh. Gunakan kacang tanah untuk penyulaman karena kacang tanah memiliki fungsu dalam memperkaya nitrogen ditanah. Diumur memasuki 3 minggu, tambahkanlah pupuk kompos kering atau bisa dengan menggunakan sekam ayam. Dan ketika mencapai 1 bulan, lakukan proses pengguntingan pucuk daun di semua tumbuhan yang ada. lakukan juga pengguntingan disaat bengkuang berumur 2 bulan serta bulan 3,5, ini dilakukan untuk memancing tunas baru yang akan tumbuh dan perkembangan umbi menjadi lebih cepat serta dilakukan apabila bunga 80% telah mekar.

4. Pengendalian Hama dan Penyakit
Budidaya bengkuang ini sendiri biasanya tidak mempunyai hama ataupun penyakit. namun tetap harus diperhatikan jika timbulnya bercak daun, tungau daun merah serta kumbang dengan cara rotasi tumbuhan dengan palawija lain, pengolahan tanah harus sempurna, sanitas kebun serta pemilihan benih ataupun bibit yang baik.

5. Pemanenan Budidaya Bengkuang
Bengkoang ataupun bengkuang ini ialah tumbuhan yang berjenis menjalar CARA BUDIDAYA TANAMAN BENGKUANG

Tumbuhan bengkuang ini mulai dapat dipanen diumur 4 bulan dengan cara dicabut ataupun digali. Budidaya bengkuang yang benar dan baik dapat menghasilkan 7-8 ton per hektarnya
sc :deedzarinthebest