- Kata perempuan memiliki dua kelompok sinonim. Kelompok yang pertama adalah sinonim yang merupakan lawan dari laki-laki. Kelompok yang kedua adalah antonim dari suami.
Sinonim kata ‘perempuan’ kelompok yang pertama ada sembilan kata. Masing-masing sinonim ‘perempuan’ adalah sebagai berikut: awewe (ragam percakapan); betina; cewek; dara; embuai; gadis; hawa (ragam percakapan); nisa, wanita.
Sinonim kata ‘perempuan’ kelompok yang kedua juga ada 9 kata. Masing-masing sinonim ‘perempuan’ dalam kelompok ini adalah sebagai berikut: bini (ragam percakapan); dayang; ibu; induk beras; istri; nyonya; orang belakang (ragam percakapan); pedusi; dan puan.
Sinonim di atas ada yang hanya untuk ragam percakapan. Maksudnya, hanya digunakan untuk bahasa verbal (percakapan) tidak untuk ragam bahasa Indonesia yang lain. Tidak untuk dalam ragam formal apalai ragam ilmiah.
Selain memiliki sinonim dengan jumlah total 18 istilah di atas. Kata perempuan juga memiliki bentuk gabung (frasa) sebanyak 5 frasa. Kelima frasa yang mengandung kata ‘perempuan’ yang terdapat dalam Tesaurus Alfabetis Bahasa Indonesia Pusat Bahasa adalah sebagai berikut: perempuan cantik; perempuan geladak; perempuan jalang; perempuan muda; perempuan simpanan.
Masing-masing frasa tersebut memiliki sinonim lagi. Jika diperikan (dirinci) lagi maka akan muncul sinonim-sinonim lain.
Maka masing-masing sinonim dari kelima frasa di atas adalah sebagai berikut:
Frasa ‘perempuan cantik’ bersinonim dengan ‘bunga’ dan ‘primadona’.
Frasa ‘perempuan geladak’ bersinonim dengan ‘pelacur, perempuan jalan, perempuan jalang, perempun lacur, perempuan lecah, perempuan nakal’.
Frasa ‘perempuan jalang’ bersinonim dengan ‘bunga latar, bunga raya, cabo, cocor merah (kiasan), jobong, kupu-kupu malam, lanji, loki, lonte, moler, munci, nyamikan (kiasan), pelacur, sundal, wanita tuna susila’.
Frasa ‘perempuan muda’ bersinonim dengan ‘daun muda’ (kiasan).
Frasa ‘perempuan simpanan’ bersinonim dengan ‘gundik, istri gelap, kendak, nyai, ulam-ulam’.
Tulisan ini tidak bermaksud mendiskreditkan kaum perempuan. Hanya menuliskan kembali kata perempuan dan kata (frasa) yang mengandung kata perempuan dalam kosakata bahasa Indonesia.
Entah mengapa, dalam TABI (Tesaurus Alfabetis Bahasa Indonesia) yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa justru lebih banyak memunculkan frasa dan kata perempuan yang bermakna negatif. Akan tetapi, hal itu tidak pernah membuat posisi perempuan dalam kebudayaan bangsa Indonesia menjadi ikut negatif pula.
Dalam pemahaman yang berkembang dalam alam bawah sadar bangsa Indonesia justru menunjukkan kebanggaan terhadap seorang perempuan. Bagaimana dalam bahasa Indonesia hanya ada Ibu Kota tidak pernah ada Bapak Kota.
Bahkan, dalam grafiti bak truk, ‘perempuan’ juga menempati nilai makna yang positif. Tidak sedikit bak truk yang bertuliskan ‘Doa Ibu’ atau ‘Doa Bunda’ atau ‘Doa Mama’ dan sejenisnya. Bahkan ada pemahaman kolektif bangsa Indonesia yang berbunyi: ‘Surga di telapak kaki Ibu’.